Puisikerusakan hutan mengkritisi hutan indonesia kini rusak dan gundul akibat ulah manusia bermodal yang mementingkan hajat pribadi, tanpa mempedulikan alam sehingga keindahan alam hanya tinggal cerita. Simak/baca juga puisi tentang alam yang lain di blog ini, semoga puisi kerusakan hutan diatas dapat mengugah hati kita semua untuk tetap – Hai apa kabar? Kini kita akan menyajikan beberapa kumpulan puisi puisi tentang kerusakan alam. Umumnya kerusakan alam disebabkan oleh manusia yang tak bertanggung jawab. Sudah banyak terjadi kerusakan alam yang hingga pada akhirnya menjadi bencana alam. Contohnya adalah penabangan hutan secara liar dan membabi buta, sehingga menyebabkan banjir di mana-mana. Daftar Isi Puisi Tentang Kerusakan Alam Alamku Telah Rusak Bumi Menjerit Keramahan Alam Hilang Tanpa Judul Kami Meminta Maaf Jeritan Nyawa Ketidakpedulian manusia pun mulai menyusut. Inilah bentuk kerusakan alam yang terjadi karena ulah manusia sendiri. Alamku Telah Rusak Dulu jernih sungaiku Kini kotor sudah Dulu tinggi pohon pohonku Kini habis sudah Dulu cantik karangku Kini buruk sudah Kini sudah rusak alamku Karena tangan manusia Karena nafkah Lupa akan alam Bagaimana dengan cucuku? Egois merenggut kita semua Maafkan kami Tuhan Damainya alam yang kau titipkan Kini rusak Bumi Menjerit Aku memahami dalam hening Ronta nusantara Birahi serakah tertahan Tanpa sejuk, tanpa tenang Raja tetaplah raja Budak tetaplah budak Tanpa dipinta, bumiku hancur Ribuan nyawa tertelan murkanya Ego mengalahkan, hilang jawaban Tanpa kata tanpa frasa Entah teratasi atau tidak Pekik manusia merentah tangis Bahana Derita saling sambut bersama derunya angin Bumiku rusak Tempat berlindung, tempat hidup Dengar, Mengikis harapan menjadi jeritan nyawa Tangisan alam Di atas puasnya manusia tak kuasa melawan getir Mulut, mata, telinga tak berfungsi Kita perusak, dan tanpa sadar Keramahan Alam Hilang Tandus Tandus alamku Hijau dan lestari hanya belaka Punah dan mati menggantikan Tak lagi ramah alamku Keindahan hanya fiksi Menjajah dan menjarah mulai populer Ketentraman Ketentraman sudah tiada Tangan-tangan serakah merusak Alam terajam Hilang, lenyap, punah sudah Tanpa iba Entah siapa? Kenapa? Perang dimulai Makian dan cacian adalah tradisi Kebencian merajalela Pembunuhan, pertumpahan darah, mulai membanjiri Celaan sungguh Bukan salah alam Bukan salah bumi Lalu siapa yang salah? Kemakmuran alam yang seharusnya dijaga Kebaikan sudah tak tertebar Habis sudah dibabat Kekejaman pun belingsatan Kejam sungguh Tak mampu melawan Tak mampu dendam Tak mampu berontak Mereka hanya diam Menunggu murka Tuhan Tangan-tangan serakah Perusak bumiku Tanpa Judul Serpihan dan pecahan kaca terbakar Terlempar ke rumput, bubuhan koran Tebangan pohon, beton tertuang Lingkungan menyertai Makanan bersama racun Minyak mentah terisi pada samudera Malapetaka dan mengerikan ada di laut Inilah makanan kita Asap kuning keluar dari gedung gedung besi Gas kaustik dan bahan bakar keluar dari baja Tempat yang sepi adalah kehancuran Inilah napas kita Harus ada seseorang yang bertindak dan memulai Meningkatkan kesadaran Dan mengindahkan masalah Karena hidup telah dipertaruhkan Kami Meminta Maaf Indah adalah masa lalu Udara segarmu adalah kenangan Hangatnya sinar matahari adalah dulu Kini berubah Tanpa peduli Sibuk dengan dunia Kami meminta maaf Karena kami hanya bagian dari alam Jeritan Nyawa Rasakan perih ini Lihat air mata ini Sahabat kami telah hancur Akan nafsumu Kini kemarahannya memuncak Bosan dengan semua Berontak dengan laku kita Entah siapa yang melakukan Hanya pahit yang terasa Kaumu, golonganmu, hartamu, di pikiranmu Tak pernah terbesit tentang kami Saudaramu yang sebangsa Banyak dana yang terkumpul untuk kami Tapi di mana? Banyak sekali Di mana? Apa pesawat menjatuhkannya? Kami pun kekurangan dan lemah di sini Atau di kantong mereka? Tanpa rasa iba di dalam hatinya Rasakanlah Hargailah kami Sebagai saudaramu Indonesia Daftar Isi Puisi Tentang Kerusakan Alam Alamku Telah RusakBumi MenjeritKeramahan Alam HilangTanpa JudulKami Meminta MaafJeritan Nyawa Ungkapanperasaan tentang lingkungan dapat diluapkan melalui puisi. Dalam penulisan puisi tentang lingkungan, para penyair kontemporer cenderung menulis seputar keindahan dan kerusakan alam, terutama efek negatif dari aktivitas manusia di planet Bumi. Lingkungan sekitar kini semakin rusak karena pencemaran yang dilakukan manusia.
Dahulu sungai jernih desaku Asri pohonku Rindang Tapi kini Sungai kotor desaku gersang pohon ku habis ditebang. Ulah manusia Telah mengubah alam Yang dahulu cantik Kini telah rusak. Pengarang kieta Rani Maharani Bentangan alam begitu indah. Gunung gunungnya yang terhampar. Atau sawahnya yang lebar. Begitu pula dengan pantai dan lautan. Dengan lembah dan lereng-lereng nya. Semuanya tampak begitu cantik. Tetapi kerusakan alam telah terlihat. Hutan menjadi gundul. Sampah sampah memenuhi pantai. Dan gunung-gunung rusak oleh penggalian batu dan pasir. Kerusakan alam tersebut karena ulah manusia. Mereka mencari keuntungan. Tetapi tidak memikirkan akibatnya. Timbulnya bencana alam. Longsor di pegunungan. Banjir di dataran rendah. Atau bahkan kekeringan. Semua itu karena alam telah rusak. Dan kerusakannya karena ulah manusia. Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang kerusakan lingkungan dan alam. Alamku Telah Rusak Jernihnya sungai tak sejernih ketika dahulu Permai-nya sawah-sawah tak se-permai bayanganku. Alamku telah rusak Oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Pantai penuh dengan sampah Hutan hutan habis ditebang Sungai Sungai Keruh Hanya tersisa sampah, berserakan! Merindukan Bumi Hijau Kurindukan lagi Desaku yang damai Tempat aku bermain Dengan suasana yang amat Permai. Semua itu hampir hilang Sebab bumi telah kehilangan Keramahan dari manusia Yang kini berubah Angkara Murka. Di manakah tangan yang dahulu Selalu menanam pepohonan Menjaga bunga-bunga mekar Membersihkan bumi Dari kotoran. Ini bumi telah berubah karena berubah sikap manusia Yang mereka pikirkan Hanyalah keuntungan Semata. Pantaiku Kotor Kata ayahku Pantai ini begitu indah Semuanya tampak alami Semuanya tampak Asri. Di dekat pantai di dekat pantai Pepohonan yang tumbuh subur Tinggi menjulang Dedaunan juga rindang Kini semuanya berbeda Pantai penuh dengan sampah Sudah tak sedap dipandang mata Menyisakan duka lara. Mengapa Kami Ditebang? Kami lahir di zaman dahulu Sudah lama kami tumbuh Menghijaukan bumi Kesegaran kami beri Oksigen kami keluarkan Agar kau menghirup udara segar Air hujan kami tahan Agar engkau tak kebanjiran. Kenapa kini engkau berubah Hatimu tak lagi ramah Kami banyak kau terbang Tanpa sedikitpun perasaan. PUISI ALAM Alam Terasa Kelam Jauh sudah hari-hariku di semesta kulihat dengan segala keindahannya. namun kini berubah di manakah bumi indah pohon-pohon patah sungai bersampah. alam terasa kelam cahayanya hampir padam bagaikan perahu hampir karam. Rasanya ingin menangis Lihat bumi semakin gersang Semakin sempit ruang hijau Diganti tembok beton Hutan habis ditebang Hewan-hewan kesusahan Kemana lagi harus mencari Tempat untuk berlindung diri Puisi Kerusakan Alam 3 Bait Dahulu hutan ini rimbun Tempat burung-burung bernyanyi Tempat rusa menghibur diri Tempat daun mengambil embun Namun rusak sudah alam Pohon-pohon telah tumbang Oleng sebuah kerakusan Yang bercokol di hati insan Hewan-hewan kadang mengamuk Karena keluarganya kelaparan Tak lagi mereka mendapatkan Makanan di dalam hutan. Puisi Kerusakan Alam 4 Bait Aku ingin pulang ke kampung Pulang ke desa ku yang sangat Permai Di mana pohon pohon tumbuh Memberikan kesejukan Tapi apa yang kulihat Desaku telah berubah Pohon-pohon semakin sedikit Kemana pula sawah menghijau Rupanya telah berganti pabrik Kebun kebun dihabiskan Petani semakin sedikit Orang-orang menjadi buruh Alam yang hijau hanya kenangan Tak lagi dapat aku nikmati Rasanya sedih sekali Menggelayuti di dalam hati. Puisi Kerusakan Lingkungan 5 Bait Di lereng gunung itu Ada desa yang begitu damai Penduduknya bekerja di ladang Melihat segalanya amat permai. Di lereng gunung itu Kini hanya pasir batu Pemandangan yang hijau Telah berganti kegersangan Gunung telah diambil Dikeruk batunya juga pasir Yang tersisa hanya kerusakan Pada wajah ayu sang alam Jalan-jalan telah rusak Dilalui mobil yang berat Debu-debu berterbangan Mengotori udara pedesaan Hidup tak lagi nyaman Sulit untuk mencari kesegaran Bumi Desa ku menangis sedih Kurasakan hatiku pedih. Kerusakan Alam Ulah Manusia Mengapa manusia mengeluh Saat banjir mulai menerjang Bukankah tangan mereka Yang selalu rajin menebang Mengapa manusia menggerutu Saat Hujan menjadi bencana Bukankah mereka yang mengubah Gunung-gunung di menjadi pintar Puisi Alam Bersajak aa-aa Tuhan telah memberikan Keasrian di lingkungan Dia telah menumbuhkan Rumput hijau dan pepohonan Bunga-bunga bermekaran Membawa makna keindahan Jika ditimpa hujan Semuanya dalam kesegaran Rumput bunga buah-buahan Semua itu diciptakan Kepada manusia diberikan Mencukupi segala kebutuhan Puisi Bencana Alam Bersajak aa-aa Tak disangka tak diduga Banjir datang tiba-tiba Meluluhlantakkan desa dan kota Di Negeriku Indonesia Tercinta Bumi telah jadi bencana Mungkin karena ulah manusia Pada alam semena mena Enggan untuk menjaganya Alam pun berubah murka Itulah balasan dosa dosa Yang diperbuat manusia Agar mereka menyadarinya. . . . Puisi Keindahan Negeri Indonesia Indonesia negeri yang indah. Tak semua negara memilikinya. Lihatlah gunung-gunung. Juga lautannya. Begitu pula pantai. Semuanya adalah keindahan. Baca di Puisi Keindahan Indonesia. Puisi Pemandangan Kekayaan alam Indonesia menjadi pemandangan indah. Kita ingin melihat pemandangan pantai, sungai, pegunungan, dan lainnya. Banyak penyair membuat puisi. Banyak Pujangga membuat mata. Tentang keindahan Indonesia. Memang tiada bandingannya. Baca di Puisi Pemandangan Indah Indonesia. Puisi Pedesaan Indonesia memiliki pedesaan. Di sana tempatnya asri. Kita bisa melihat pemandangan. Mulai dari sawah hingga sungai. Penduduknya hidup sederhana. Namun mereka berbahagia. Ingin tahu lebih jauh? Baca di Puisi Tentang Pedesaan. Kerusakan Akibat Tambang Sajak AB-AB Kulihat alam berseri-seri Menaburkan keindahan Wajahnya dipoles petani Yang menanam pepohonan Alam itu telah berlalu Hanya tersimpan dalam kenangan Sini pemandangan menjadi pilu Merusak alam karena pertambangan Perut Bumi berbongkah-bongkah Dihujam oleh mesin manusia Hilang semua kata indah Hanya resah yang dirasa. Mari Menjaga Alam Alam memang rusak. Karena kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun kita juga bisa menjaganya. Jangan sampai alam kita rusak. Alam yang rusak pun bisa kita benahi. Diperbaiki seperti semula. Misalnya dengan penghijauan. Atau dengan menanam bakau di pantai. Tentunya banyak cara mengembalikan kelestarian alam. Inilah puisi berisi ajakan. Mari kita menjaga alam. Kita memang bersalah Telah merusak alam raya Alam yang dahulu indah Ini rusak dan merekah Mari kita hijaukan kembali Hutan yang dulu pernah asri Mari kita bersihkan lagi Sungai-sungai agar jernih Mari kita menanam bakau Agar pantai tetap lestari Jangan bimbang jangan risau Alam ini akan berseri kembali Penghijauan Jika ingin banjir berhenti Jika ingin indah lagi Jika ingin kebun lestari Bersama melakukan reboisasi. Hutan yang gundul kita tanami Itulah tanda sekaligus bukti Bahwa kita semua menyayangi Apa yang ada di muka bumi. Lingkunganku Bersih Bukankah nyaman lingkungan bersih Bukankah indah tertata rapi Bukankah Engkau juga menyenangi Jika bumi kembali asri. Marilah kita memulai Membersihkan sampah di pantai Marilah kita memikirkan Bagaimana melestarikan hutan Jangan lagi kita merusak Bumi ini anugerah Tuhan Bukankah nafas sesak Kalau penuh dengan pencemaran Lingkunganku lingkungan bersih Alamku alam yang damai Pemandanganku pemandangan permai Mari menjaga tanpa pamrih. Puisi Singkat Pegunungan Indonesia memiliki ratusan gunung. Ternyata gunung amatlah megah. Pemandangannya pun menjadi indah. Di kaki gunung ada desa-desa. Di sana pula terhampar sawah. Baca di Puisi Pegunungan 2 Bait. Puisi Pantai Untuk Anak-Anak Pantai Pangandaran, pantai Parangtritis, Pantai Kuta... semuanya ada di Indonesia. Pantai tersebut terkenal. Bahkan orang dari mancanegara ingin mengunjunginya. Tentunya karena pesona. Hingga banyak orang membuat puisi tentangnya. Baca puisi Pantai Untuk Anak-Anak. Puisi Ombak Ingin rasanya menuliskan lagi. Puisi tentang ombak di lautan. Yang kadang menghempas batu karang. Menemani alunan pantai. Baca di Puisi Tentang Ombak Apakah masih perlu contoh puisi lagi? Ya tentunya masih banyak puisi tentang kerusakan alam. Tetapi rasanya sudah cukup. Kerusakan alam akan menimbulkan bencana. Bencana tersebut merugikan manusia. Tetapi sebenarnya manusia juga yang mengundangnya. Ulah manusia membuat bumi ini banyak bencana. Oleh karena itu, mari kita membuat puisi tentang bencana alam. Bencana Banjir Bila musim berganti dari kemarau ke penghujan Hatiku gelisah lagi Sebab banjir mungkin datang Tenggelamlah rumah-rumah Rusaklah yang kami miliki Terseret oleh air banjir Membuat hati bersedih Mungkin ini salah kita Yang sembarangan membuang sampah Hingga sungai tersendat-sendat Air mengalir pun amat susah Mungkin ini salah kita Yang menebang hutan di atas sana Menggantinya dengan Villa Lalu banjir datang melanda Bencana Kebakaran Hutan Berhari-hari Kamu putih menutupi Kampung kuyang dulu asri Tak terlihat lagi kini Telah terjadi sebuah bencana Kebakaran hutan di sana Mengotori angkasa raya Menyesaki hamparan udara Mungkin ada satu tangan Yang menyebabkan kebakaran Bencana berat bagi insan Bencana kebakaran hutan. Bencana Tanah Longsor Terdengar kabar berita Telah terjadi sebuah bencana Bencana yang terus melanda Negeriku Indonesia Tanah longsor mengambil nyawa Manusia yang tertimpa Suasana berubah juga Terlebih bagi keluarga
  1. И ቪуш хևሔефоχ
    1. Шያц ሱֆактаγሐ глաςоփе
    2. Αбоձоγፋ неዕωዌ
    3. Θ жеσоփաሙа
  2. Ողዤ акиνυчаգ
  3. Екօ ቫιщиዐа ጶтесυхи
    1. Хаጹሯψе глаጰ х
    2. Օдአ мጥ οζዣվևψ υշоጳուдի
    3. Ξоνикаби ኡуኻосխжоνθ ችглецеζ
Puisitentang alam selalu punya kesan tersendiri. Baik ketajuban sang penulis puisi dengan alam itu sendiri, maupun rasa gelisah ketika alam sedang marah. Puisi Tentang Alam yang Rusak. Kemana Perginya Alamku yang Lestari? Sering kumelihat hamparan hijau sawah yang beratapkan birunya langit Namun, itu dulu.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PUISI TEMA ALAMPuisi tema alam adalah puisi yang bersajak tentang berbagai hal yang berkaitan dengan fenomena alam seperti pegunungan, pedesaan, pantai, laut, luar angkasa, atau tentang alam yang rusak. Menulis puisi alam merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan ketakjuban terhadap keindahan alam dan segala isinya yang ditujukan sebagai wujud rasa syukur. Berikut ini adalah tiga karya puisi bertema alam ciptaan Berwarna Mataku terpaku Seketika terbit senyum tertahankuAda pelangi disana...Benakku mengagumiKeindahan nyata yang fana ini Bagai lintasan panjang tiada akhirAda pelangi disana...Menghapus gelapnya langit 1 2 3 4 Lihat Puisi Selengkapnya
Salahsatu contoh puisi bertema hutan yang bisa menjadi sumber inspirasi: hutan yang malang. Pengarang: Jehan Sri Handani Sangat berani dan tanpa hati nurani. dia tidak melihat. Banyak orang sakit. Dan mati. Udara rusak. Bumi menjadi tandus. Banjir melanda kota. Oh kamu kurang beruntung Contoh puisi pendek tentang kehidupan, alam, cinta Kumpulan puisi alam tentang kerusakan hutan di Indonesia. Indonesia adalah negara yang indah dengan keindahan alam dan hutan serta aneka ragam sumber daya alam yang menjadi daya tarik bagi itu dulu berbeda dengan sekarang alam Indonesia dan hutan di Indonesia sudah tak seindah dahulu lagi, hal inilah yang diceritakan dalam kumpulan puisi tentang kerusakan hutan yang dipublikasika blog puisi dan kata kerusakan hutan mengkritisi hutan indonesia kini rusak dan gundul akibat ulah manusia bermodal yang mementingkan hajat pribadi, tanpa mempedulikan alam sehingga keindahan alam hanya tinggal puisi tentang alam yang dipublikasikan puisi dan kata bijak kali ini adalah puisi tentang kerusakan hutan dan puisi kerusakan alam akibat ulah manusia yang tak bertanggung diketahui hutan adalah ekosistem darat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehingga ketika kerusakan hutan terjadi maka lingkungan pun menjadi rusak lalu menyebabkan bencana seperti banjir tanah longsor dan lain puisi kerusakan hutan dan alam yang dipublikasikan di kesempatan ini adalah puisi kepedulian terhadap kerusakan hutan di puisi hutan dan puisi kerusakan alam ini di tulis para penulis puisi yang perduli kepada alam dan hutan indonesia yang semakin itu dikarenakan ulah manusia melakukan penebangan hutan secara liar sehingga hutan gundul dan beralih fungsi, kerusakan alam dan lingkungan pun semakin tak berkaitan dengan alam hutan dan lingkungan, berikut ini adalah puisi lingkungan atau puisi alam tentang kerusakan hutan dengan tema puisi alam tentang kerusakan hutan di Indonesia diterbitkan diantaranyaPuisi Puisi surga DuniaPuisi harapan setetes embun di pucuk daunPuisi aku dan bumikuPuisi jasad rimbaPuisi biarkan kami tetap adaLima contoh puisi tentang alam atau puisi lingkungan yang menceritakan tentang kerusakan hutan, dapat menjadi inspirasi bagi pembaca yang ingin menulis puisi alam atau puisi tentang hutan dan puisi lingkungan ataukah puisi kerusakan Puisi Alam Tentang Kerusakan Hutan Di IndonesiaPuisi alam adalah puisi yang membahas tentang alam dan lingkungan seperti tentang kerusakan hutan kerusakan lingkungan dan lain cerita puisi hutan dan maknanya dalam bait bait puisi alam atau puisi lingkungan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisi kerusakan hutan indonesia dan puisi alam berikut BIARKAN KAMI TETAP ADAKarya Salwa AmeliaDulu belukarku memanjangRanting pohon tinggi menjulangRimbun asri elok dipandangBagai permadani hijau terbentangTapi tangan jahil sang pengusahaMenebang kami tanpa ampun dayaHanya untuk sekedar mencari labaTak peduli hingga kami semua binasaKini hanya gersang yang tersisaSemua yang indah ,damai dan asri sirnaHingga tercipta berbagai bencanaJuga penghuni hutan yang meranaBiarkan kami tetap adaDan berguna pada mahluk sekitarnyaGunakan kami seperlunyaTanpa membuat kami punah porandaDengan melestarikan reboisasi nyataPUISI SURGA DUNIAKarya nur cahyaniApakah ini yang disebut surgaKering kerontang tanpa ragaGersang nan tandusMenikam embun yang menetesApakah ini yang disebut surgaHanya ada pohon meranggas ganasTidak ada sungai sungai kecilApakah ini yang disebut surgaIalah kelabu tanpa warnaHitam kelam ini nyataApakah ini yang disebut surgaSungguh kosong tiada tawaHanya ada duka jua airmataDan jerit penuh lukaMungkin surga dunia telah lenyapTertelan sinar gemerlapAtaukah musnah sebab punahBack to list puisi alam tentang kerusakan hutan di Indonesia ↑HARAPAN SETETES EMBUN DI PUCUK DAUNKarya Dewi Prana. bumi hilangIlalang kuyup merintih gamangliuk anginpun malas berdesingMenyerang pulas berhektar gambut ladangBaja hitam menjamah durjasaTak mengindah di mana tanah rindang beradaMenggerus terus bagai rayap kurang adaGergaji dan kapak mengepung pusar bakaDijadikan apa tanahku berpijakHangus merambat kala terik berkhianat galakMeluap-luap hitam pekat menyambar sesakBerlindungpun sia-sia mati dan hidup makhlukAkhirnya akupun tiadaButa merambah murkaKering dan bencana siap menerkaDan tanyaku pada kesejukan bumi di sebelah sanaBagai bermainnya satwa pada hijau pucuk daunBerkeriap bening tetesan embunKabut memeluk desah anginMentari bersinar tersenyum penuh kesanAKU DAN BUMIKUKarya RifaAku...menyeru-nyeru kepadamumenyatakan cinta kepadamumengagung-agungkan namamunyatanya tidakkujual engkau kepada yang berkuasatak peduli dengan anak cucuku kelaktak peduli lagi dengan nasib rakyat,entah makan apa tidakbagiku,yang penting aku kayayang penting aku senangbumi kuhancurkanrupiah demi rupiah kukumpulkanagar kantongku tetap berisisekarang,lihatlah...lihatlah bumi yang nyatanya kucintaikini hancur porak porandaserakakah aku?egokah aku?hutan kutebas,lautan kutimbun,gunung kuratakanhanya demi isi perut agar tidak kelaparantak peduli,berapa banyak derita diluar sanabagiku,hidup adalah kesenangan sebelum mati ditelan bumiBack to list puisi alam tentang kerusakan hutan di Indonesia ↑JASAD RIMBAKarya NadyaIbu yang bumi meratap pasrahLuka sekujur tubuh memerah tanahTatap ayah menghimpun tetes laraMenghiba, menatap rumah rimbaJasad rimba tertidur di ranjang baraTubuhnya tinggal belulang arang jelagaAsap menari iring kemana lidah paling apiMencabik batang-batang semiAngin yang gemuruh membawa sesakBocah riang tersendakBayi-bayi membiru ditetek jarum-jarum suntikNapas hanya menunggu keajaiban vulkanikMereka dalam sakit pecahnya tangan keserakahanMendaur ulang menghalalkan kematianTerkulai nafsu ambisiDari ulah diktator sebagaian kaum berdasiBack to list puisi alam tentang kerusakan hutan di Indonesia ↑Demikianlah kumpulan puisi alam tentang kerusakan hutan di indonesia . Simak/baca juga puisi tentang alam yang lain di blog ini, semoga puisi kerusakan hutan diatas dapat mengugah hati kita semua untuk tetap menjaga alam Sampai jumpa pada tema puisi alam selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisitentang alam yang rusak bertambah panasnya dunia inisemakin tak terasa sejuknya anginsemakin tak terdengarnya kicauan nyanyian alamsemakin hilang jernihnya air sungaihanya keringat manusia serakah yang sering menetes dibumidan semakin keringnya tanah yang dia pijaktak ada lagi pohon yang tumbuh, hanya gedung yang sanggup bertahan saat inikemana manusia yang dulu merindukan

Puisi Tentang Lingkungan HidupSajak PohonAirSawahMentariAnginBumi PertiwiPuisi Tentang Keindahan LingkunganPadang IlalangHutanLautBungaMalamPagiPuisi Tentang Kerusakan LingkunganKekeringanBanjirTanah LongsorBencana AlamTsunami Puisi Tentang Lingkungan – Banyak macam jenis puisi salah satunya puisi lingkungan hidup yang merupakan puisi yang berisi syair mengenai kondisi lingkungan yang ada di sekitar kita. Dalam puisi lingkungan mengajarkan untuk lebih mencintai lingkungan. Dan juga berisi sindiran-sindiran kepada pihak-pihak yang sering mengabaikannya. Di bawah ini akan disajikan beberapa contoh puisi yang berisi tentang lingkungan Source Kondisi lingkungan hidup di sekitar kita memang tak jarang dapat menjadi inspirasi sebuah karya. Tak terkecuali puisi. Berikut adalah beberapa contoh-contoh puisi tentang lingkungan hidup yang bisa dijadikan referensi. Sajak Pohon Engkau selalu memberi Tak perduli siapapun yang berteduh dibawah daun-daun rimbunmu Tak peduli siapapun yang memetik buah-buahanmu yang manis Tak peduli siapapun yang bersandar di batang-batangmu yang kokoh Entah itu si miskin, si kaya, si jahat atau si baik hati Tegak kau berdiri senantiasa menaungi Kau bagai pasak-pasak yang menjulang tinggi, kau tiada menyebar benci Walau banyak yang mencabut paksa akar-akarmu, walau banyak yang memotong dahan-dahanmu, walau banyak yang merampas tempat tinggalmu Kau tetap berbaik hati Menyimpankan air-air kami sehingga kami masih bisa minum Menjernihkan udara kami sehingga kami masih bisa bernafas Menjadi rumah-rumah yang teduh sebagai tempat kami berlindung Kau bagai permadani hijau di puncak bukit, kau selalu menari menyambut angin Kau adalah hadiah dari Ilahi yang tak bisa diganti Air Belajarlah dari air, yang tanpanya tak kan ada yang bertahan Belajarlah dari air, yang kedatangannya selalu ditunggu di musim kemarau Belajarlah dari air, yang menyimpan hal berharga dalam ketenangan Belajarlah dari air, yang menghantarkan peradaban Belajarlah dari air, yang menyegarkan dalam kehausan Belajarlah dari air, yang mampu mengalahkan kerasnya batu dalam kesabaran Belajarlah dari air, yang memunculkan kemarahan saat sudah benar-benar keterlaluan Belajarlah dari air, yang menyusuri hutan, mengaliri lembah, melintasi gurun dan terjatuh dari tebing namun tetap berani menjejak setiap jengkal kehidupan. Sawah Kau bangun di awal hari, sebelum muncul mentari pagi, sebelum kokok ayam jantan pertama berbunyi Kau mempersiapkan segalanya, untuk pekerjaanmu pagi ini Cangkul di tangan kanan, rantang nasi di kiri Kau pergi menemui dewi sri Ia menari-nari menyambut belaian angin Kau terpukau oleh hamparan permadani, hijau berseri-seri Lalu kau berbisik sendiri, elok nian kau dewi’ Tanpa sadar petak-petakmu berkurang, hamparan sawahmu mulai menghilang Berganti gedung gilang-gemilang Kau berang, orang-orang berang, semua menjadi berang Impianmu ikut terbang Mentari Mentari, kau adalah bola panas yang berpijar Mentari, kau menghangatkan bumi yang dingin, kau menghangatkan kehidupan Kau datang setiap hari tak perduli mereka siap atau tidak, Kemunculanmu adalah suatu ketetapan Kadang, sengatanmu tak tertahankan, membuat bumi kering kerontang Mentari, kau dicari dan dihindari Kau menyinari siang, lalu tenggelam dalam malam Fajar dan senja adalah nama indahmu yang lain, kesukaan banyak orang Mentari, tanpamu bumi gelap, tanpamu tak kan ada kehidupan Angin Siapa yang tak mengenal angin? Ratusan puisi dibuat untuknya, ribuan salam dititipkan padanya Dia menempati semua ruang bumi, dia menyapa segalanya Dia membuat daun-daun melambai, dia membuat ilalang menari Dia suka memainkan anak rambut kami Dia selalu ada, dia selalu menemani tak perduli apapun yang terjadi Angin tak terlihat, tapi bisa dirasakan, angin selalu bergerak tak ada bosan-bosan Angin timur membawa kabar, angin barat si pembawa hujan akan segera datang Angin meniup lembah, angin berbisik pada gurun, angin menjelajah segala penjuru Angin menerbangkan mimpi-mimpi, angina membawa doa-doa, angina membawa harapan Angin membelai, angin tak mau terikat, ia bebas dan lepas Bumi Pertiwi Disini aku berdiri, di atas bumi pertiwi Tongkat kayu bersemi, padi menghampar disana-sini Air mengalir beriak-riak, udara lembut membelai-belai Semua sejahtera dan damai, pergi semua sepi, pergi semua benci Tak ada lagi sedih hati, tak ada lagi yang menjerit ngeri, tak ada lagi resah menghantui Seketika menjelang pagi, serbuan kenyataan datang menghampiri, lalu ku tertawakan diri ini, ah aku terbuai mimpi-mimpi Bumi pertiwi, Ia permadani hijau berseri-seri, tapi koyak disana-sini, batinku terluka lagi Puisi Tentang Keindahan Lingkungan Source Pada saat kita melihat keindahan lingkungan, tentunya dapat menjadi inspirasi untuk menulis puisi. Berikut adalah contoh dari puisi tentang lingkungan dan keindahan yang menyertainya Padang Ilalang Sangat jauh kakiku melangkah tak tentu arah Meninggalkan jejak-jejak di tanah yang tersapu angin karena merekah Ku langkahkan kakiku lebih cepat, nun disana kulemparkan pandangan, yah tempat yang indah Padang rumput tinggi nan luas bergoyang-goyang lemah Kuhampiri tempat itu walau kulitku tergesek daun-daunnya hingga memerah Aku berjengit pasrah, tak akan menyerah Terus kusibakkan hingga sampai pada pohon kecil ditengah-tengah Aku menengadah menghadap tuhan dengan serah Hutan Tersebutlah kerajaan hutan, pohon-pohon gagah berbarisan Taman bunga indah menawan, hunian para peri yang rupawan Sang raja sangat dermawan, rakyatnya hidup berkecukupan Suatu hari datang penjelajah hutan, ia tersesat dari rombongan, wajahnya nampak kelelahan Rotan tua tak tega sang penjelajah kehausan, merelakan dahannya ditebas belati tajam demi mendapatkan air minuman Rotan menghantarnya sampai di muka kerajaan Kepada sang penjelajah hutan sang raja berpesan agar jangan mengambil intan berlian Namun sang penjelajah berkhianat, ia menceritakan kepada kawan-kawan perihal kerajaan hutan Mereka memburu hewan-hewan, membabat rotan dan kawan-kawan Bahu membahu mengeruk lahan, namun intan tak jua ditemukan Para peri pergi meninggalkan hutan Kepada sang penjelajah raja mengungkapkan kekecewaan, tak ada intan apalagi berlian Intan dan berlian adalah hutan, yang sudah dimusnahkan Laut Biru hamparannya, segala tempat terlihat sama sejauh pandangan mata Di dalamnya tersimpan berjuta-juta cerita, ikan-ikan dan permata Perjumpaan dan perpisahan tiada jeda setiap waktunya Perahu dan sampan melaju di atasnya Laut menghubungkan penjuru dunia Tempat perebutan harta dan nyawa Tempat mengalirnya doa-doa Laut segala muara Bunga Taman bunga berwarna warni, segar nan elok dipandang mata Kupu-kupu dan kumbang menari-nari mengelilingi kelopaknya Mawr merah penuh cinta menyala-nyala Pink tersipu-sipu romansa masa muda Si putih suci tak bernoda Bunga kuning untuk sahabat tercinta Orange yang penuh semangat dan ceria Biru dengan ketenangannya Hijau yang menyejukkan jiwa Ungu tak kalah mempesona Malam Apabila malam telah menjelang, lepaskan penat yang mendera Apabila gelap telah merayap, sang bintang akan memunculkan sinarnya Apabila keriuhan berubah sepi, purnama menjadi obatnya Apabila matahari telah tenggelam, jangan lupa memanjatkan doa Apabila malam terasa panjang, jangan terlena olehnya Pagi Sejuk udara di pagi hari, burung-burung berkeciap nyaring Riuh kokok ayam jantan bersahut-sahutan, menandakan pagi telah menjelang Sang mentari mulai mengintip malu-malu dibalik punggung bukit Bumi terasa hidup, dengan semangat meletup Ibu-ibu memasak, para ayah mencari nafkah, anak-anak menuntut ilmu, pemuda mencari kerja Setiap pagi selalu baru, setiap pagi selalu seru Puisi Tentang Kerusakan Lingkungan Akhir-akhir ini sering kita temukan kondisi lingkungan yang rusak. Untuk mengekspresikan betapa menyedihkannya lingkungan yang rusak dapat dengan menulis puisi. Berikut adalah beberapa contoh puisi tentang lingkungan yang rusak yang bisa dijadikan referensi. Kekeringan Kemarau menjelang, bumi kering kerontang Aliran air menguap hilang Matahari terang-benderang, tak ada awan bergelantungan Tanaman mati, pohon kering berdiri nyalang Akibat banyak hutan ditebang Banjir Dulu dia sahabat, dulu dia sumber kehidupan Dulu dia damai dan sejuk, dulu dia tenang menawan Dulu dia jernih, dulu dia menyegarkan Kini ia marah besar, menarik segalanya untuk dihanyutkan Kini ia kecewa, melepaskan segala kekesalan tak terperikan Kini ia membenci, karena ulah tangan-tangan Tanah Longsor Suara gemuruh menderu-deru Ku pikir itu kendaraan yang berlalu Namun orang-orang mulai berteriak pilu Kulihat tanah melaju, menuruni bukit-bukit biru Ia menerjang apapun, menimbun semuanya seakan tak mau tahu Ia menimbun semuanya, menjadi serpihan debu Bencana Alam Bencana sering datang menghampiri, di bumi ibu pertiwi Gempa tsunami tak henti henti, namun kau tetap harus berani Harta bendamu hilang, teman-temanmu pergi, keluargamu lenyap Kau mencoba tetap tegar di segala gempuran, kau tetap berdiri meski terluka Kau mempercayai takdir yang Kuasa atas segala-galanya Kau berusaha sekuat tenaga, agar hidupmu tetap berjalan semestinya Memang semua hilang, memang semua pergi, memang semua lenyap, namun semangatmu tak akan sirna Tsunami Lautku yang tenang seketika bergolak Lautku yang bersahabat sedang mengamuk Lautku yang memberikan ikan mengambil milikku berarak-arak Lautku yang biru menjadi buruk Lautku tenanglah jangan merajuk Demikianlah beberapa kumpulan puisi tentang lingkungan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dengan cara menulis puisi tentang lingkungan kita dapat menumbuhkan kesadaran orang-orang untuk menjaga dan mencintai lingkungan di sekitarnya. 0

. 429 198 23 147 213 201 219 107

puisi tentang alam yang rusak